Holaaa sobat!
Setelah sebelumnya ngadmin membahas tentang MailServer, kali ini ngadmin akan membahas materi tentang Hypervisor.
Apasih Hypervisor?
Hypervisor adalah sebuah teknik virtualisasi yang memungkinkan beberapa OS untuk berjalan bersamaan dalam sebuah host.
Kenapa disebut teknik "Virtualisasi" ?
Karena OS yang ada bukanlah OS yang berjalan diatas hardware sesungguhnya, alias cuma virtual machine saja. Tugas Hypervisor adalah untuk mengatur setiap OS yang ada agar berjalan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan.
Jadi intinya Hypervisor adalah software yang bisa membuat dan mengatur beberapa OS agar bisa berjalan bersamaan di satu hardware komputer.
Hypervisor ini sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Tipe 1 (Baremetal Architecture)
Pada tipe ini Hypervisor berjalan langsung diatas hardware server, artinya tidak perlu sistem operasi lain untuk menjalankan hypervisor tipe 1 ini alias Hypervisor memiliki akses langsung ke hardware tanpa harus melalui OS. Contoh yang kita kenal sekarang adalah Microsoft Hyper-V.
Tipe 2 (Hosted Architecture)
Pada tipe yang kedua Hypervisor memerlukan OS lain sebelum bisa digunakan. Misalnya jika kita ingin menginstal software VirtualBox maka sebelumnya kita harus menginstal OS Windows atau Linux terlebih dahulu. Contoh Hypervisor tipe 2 ini adalah VMware workstation dan Virtualbox.
Nahh pada tutorial kali ini ngadmin menggunakan microsoft Hyper-V, walaupun microsoft Hyper-V ini diinstall diatas windows server 2016 tapi termasuk kedalam Hypervisor tipe 1 (baremetal architecture), kenapa? menurut salah satu karyawan microsoft sendiri menjelaskan bahwa "Virtualisasi tipe 1 dapat mengubah struktur dasar sistem, seperti microsoft Hyper-V, sistem dapat dibagi menjadi Parent Partition dan Partition child. Sedangkan tipe 2 tidak akan mengubah struktur sistem, seperti menginstal aplikasi biasa."
Oke, jika dirasa sudah cukup paham, langsung saja kita masuk ke langkah langkah.
- Pastikan dahulu bahwa Virtualization Technology pada OS sobat sudah dalam kondisi aktif, berhubung pada tutorial ini saya menggunakan VMware maka saya ceklis pada konfigurasi virtualization yang ada di Virtual Machine Settings. Jika sobat menggunakan OS asli, konfigurasi Virtualization ada pada BIOS OS sobat, berhubung saya belum bikin tutorialnya jadi silahkan cari sendiri di mbah gugel dengan keyword "cara mengaktifkan Virtualization Technology" 3h3h3..
- Klik add roles and features pada tab manage. lalu pada server roles ceklis box Hyper-V. Akan muncul dialog box yang memberi informasi fitur apa saja yang akan diinstall.
- Untuk bagian Features langsung diklik next saja karena tidak ada tambahan fitur yang diperlukan. Pada bagian Confirmation ceklis pada Restart the destination server... agar server otomatis memulai ulang setelah instalasi selesai, langsung klik Install.
- Dan tunggu proses instalasi hingga selesai.
- Jika instalasi sudah selesai, langsung menuju tab tools dan pilih Hyper-V manager.
- Selanjutnya kita menuju Virtual Switch Manager untuk membuat virtual switch baru yang akan kita gunakan nantinya.
- Disini terdapat 3 tipe koneksi, yaitu:
Internal : Tipe koneksi ini hanya bisa menghubungkan VM dengan VM dalam lingkup server fisik yang sama.
Private : Tipe koneksi ini hanya bisa menghubungkan VM dengan VM dalam lingkup server fisik yang sama dan tanpa menggunakan virtual NIC pada parent partition.
Instalasi Virtual OS Client
Yak instalasi VM sudah selesai dan VM sudah dapat digunakan.
EXPORT/IMPORT
Export/Import merupakan salah satu fitur Hyper-V untuk melakukan backup dan restore sebuah Virtual Machine.
Untuk melakukan backup :
Untuk melakukan Restore :
Cukup mudah bukan? jika ada bagian dari postingan ini yang kurang jelas bisa ditanyakan di kolom komentar. Dan silahkan klik tombol subscribe jika anda suka dengan postingan pada blog ini.
Private : Tipe koneksi ini hanya bisa menghubungkan VM dengan VM dalam lingkup server fisik yang sama dan tanpa menggunakan virtual NIC pada parent partition.
- Pada tutorial ini saya akan mencoba pilih External. Jika sudah langsung klik Create Virtual Switch.
- Pada kolom name, isikan nama virtual switch yang akan sobat buat. Jangan lupa ceklis pada box Allow management operating.. agar kita bisa melakukan sharing network adapter.
- Akan muncul pop up pemberitahuan bahwa koneksi akan terganggu karena ada perubahan network yang dilakukan.
- Tunggu hingga proses selesai.
- Untuk memastikan proses selesai dengan baik bisa dicek pada network adapter yang ada di PC sobat. Jika sudah berubah seperti pada gambar berarti Virtual Switch sudah terpasang dengan baik.
Instalasi Virtual OS Client
- Selanjutnya kita akan menambahkan virtual machine baru dengan klik kanan pada nama server kita ada ada di pojok kanan atas, klik new -> Virtual Machine.
- Isikan nama VM sobat pada kolom name, dan jangan lupa tambahkan lokasi penyimpanan yan sobat inginkan.
- Disini akan ada pilihan apakah VM akan menggunakan BIOS (Generation 1) atau UEFI (Generation 2), disini saya memilih BIOS untuk instalasi windows server.
- Pada menu Assign Memory, merupakan pilihan untuk alokasi RAM pada VM yang akan kita buat. Disini saya mengalokasikan 1gb untuk Windows Server.
- Selanjutnya adalah pemilihan network adapter, disini saya mengarahkan ke virtual switch yang kita buat tadi, yaitu dengan nama ExternalSwitch.
- Selanjutnya ada menu Connect Virtual Hard Disk, disini kita akan mengalokasikan ruang untuk VM kita nanti, saya hanya mengisi 30gb saja sebagai contoh.
- Pada Installation Options, kita harus memasukan file OS yang akan kita instal pada VM kita nantinya. Disini saya memasukan file .iso windows server 2016.
- Terakhir kita klik Finish.
Yak instalasi VM sudah selesai dan VM sudah dapat digunakan.
- Klik kanan mouse pada VM yang kita buat tadi lalu klik Connect.
- Lalu klik icon yang menyerupai tanda power untuk menyalakan VM.
- Pada saat VM menyala, tampilan Hyper-V akan muncul seperti pada gambar diatas lalu disusul dengan menyalanya OS yang kita masukan tadi.
EXPORT/IMPORT
Export/Import merupakan salah satu fitur Hyper-V untuk melakukan backup dan restore sebuah Virtual Machine.
Untuk melakukan backup :
- Klik kanan mouse pada VM yang ingin di backup lalu klik Export.
- Tentukan lokasi untuk menyimpan file backup VM kita lalu klik Export, dan tunggu hingga file backup VM kita muncul di lokasi yang sudah ditentukan.
Untuk melakukan Restore :
- Klik Import Virtual Machine pada pojok kanan.
- Tentukan folder file dimana VM yang akan kita Import disimpan.
- Pilih Virtual Machine yang akan di Import.
- Disini saya ingin agar VM yang akan diImport menjadi salinan dari VM yang asli, jadi saya memilih option ketiga.
- Jika sudah selesai langsung klik Finish.
- Taraaa, VM sudah ada 2 yaitu VM yang asli dan yang baru saja diImport.
Cukup mudah bukan? jika ada bagian dari postingan ini yang kurang jelas bisa ditanyakan di kolom komentar. Dan silahkan klik tombol subscribe jika anda suka dengan postingan pada blog ini.
Sekian dulu postingan saya kali ini.
Semoga ilmu ini bermanfaat untuk kita semua.
ConversionConversion EmoticonEmoticon